Rasa Belantara wj. 6

 

Pujaan Hatiku

Karya: Imam Basori Alwi

 

Senyum manismu membuatku terpana

Bila tawamu tak ada

Hari demi hari terasa sepi

Karena dirimu berarti dalam hidupku

Tetaplah di sampingku nyaman

 

Dengarkanlah suara hati ini

Yang melarang kau untuk pergi

Ataupun rasa yang membenci

Dari kenangan yang telah kita ukir bersama

Karena ku ingin kau menjaga hati ini

Yang telah kau beri untukku




Cinta yang Suci

Karya: Imam Basori Alwi

 

Malam ini langit tampak gelap

Dengan awan mendungnya

Suara gemuruh guntur menggelegar

Udara dingin menusuk ke dalam kulit

 

Tak membuatku gentar untuk bertemu

Hujan menerpa diriku

Tak membuatku mundur olehnya

Rasa rindu untuk bertemu


Memadu kasih sebagai pelepasnya


Ku seduh kopi malam ini


Ku racik dengan angan citaku


Agar dapat ku seruput rindu darimu


Agar cinta ini suci teruntukmu






Pelangi yang Indah

Karya: Imam Basori Alwi

 

Hujan telah membasahi bumi ini

Terasa segar dan bersih udara

Tumbuhan tumbuh dengan hijau nan subur

Dibalik gunung muncul warna yang terang

Berbagai macam warna menampakkan

Sungguh indah dan menawan bermacam warna

Betapa Maha Kuasa Allah

Telah menciptakan alam yang indah ini

Pelangi yang indah

Mempesona sepanjang mata melihat

Walau hanya sekejap hadir

Keindahan tak kan hilang sepanjang masa




Kardus Menabung

Karya: Imam Basori Alwi

 

Berbentuk kotak tempat wadah makanan saji

Dengan warna coklat sebagai kulitnya

Kini disulap menjadi wadah cita

Meraih mimpi dengan semangat

Hari demi hari koin masuk ke dalamnya

Koin-koin kecil sisa

Walau hanya dengan uang koin

Yakin akan dapat berharga

Tanpa merepotkan orang tua lagi

Berusaha dengan keringat sendiri

Tuk meraih cita yang mulia





Desaku yang Nyaman

Karya: Imam Basori Alwi

 

Desaku yang nyaman

Tempatku hidup sejak dulu

Banyak cerita terukir di sana

Tempat yang indah pernuh warna

Suka dan duka lengkap menghiasinya

Beraneka ragam asal-usul penduduk

Sawah-sawah menghampar luas

Bertani sambilannya

Petani yang arif dan kerja keras

Berdagang mata pencahariannya

Walau kini jauh denganmu

Aku tak kan meninggalkan dan melupakan

Desaku yang ku cinta





Sepasang Merpati Putih

Karya: Imam Basori Alwi

 

Sepasang merpati putih terbang tinggi di langit

Elok rupa nan menawan

Tak pernah salah mencari pemiliknya

Salah satu merpati mati

Ia tak sanggup bertahan hidup

Bak lambang kesetiaan

Yang menjadi cinta sejati

 

Sepasang muda-mudi

Yang memadu kasih

Menyatu melalui pernikahan

Menerbangkan sepasang merpati putih

Sebagai tanda cintanya bak sepasang merpati putih





Roti Bakar

Karya: Imam Basori Alwi

 

Bentukmu kotak kekuning-kuningan

Tubuhmu diletakkan di besi pipih

Dengan panas menyengat tubuhmu

Gosong rupa dirimu

Perutmu dimasukan bermacam rasa

Ketika digigit lumer di mulut

Empuk dan lembut tubuhmu

Roti bakar enak di lidah

Nikmat di hati

 





Prihatin Dolanan Tradisional Sekarang

Karya: Imam Basori Alwi

 

Zaman memang sudah berubah

Tampak dari ilmu pengetahuan dan teknologi

Kini manusia terlalu dimanja

Barang cepat saji maupun teknologi canggih

Sekarang dolanan tradisional tak tahu menahu

Anak-anak tercuci otak arus teknologi

Dolanan tradisional siapa yang tahu?

Siapa yang peduli?

Sudah tergantikan game modern

Punah, punah, punah

Apakah kata itu tepat dikatakan

Dengan zaman sekarang ini

Prihatin dengan anak bangsa ini

Prihatin tidak ada peduli dengan dolanan tradisional





Hanya Pendengar

Karya: Imam Basori Alwi

 

Kadang seorang wanita tak butuh nasihat

Jadi pendengar yang baik

Mendengarkan tiap curahan hati

Keluar dengan bersama perasaan

 

Jangan sampai salah laku

Bukan senang dan tenang yang ada

Melainkan marah dan benci yang muncul

 

Turuti jadi pendengar yang baik

Menerima dengan telinga yang cermat

Beri kasih hati yang tepat

Mereda segala permasalahannya





Waktu Berputar

Karya: Imam Basori Alwi

 

Diam duduk termenung

Tak melakukan apa-apa

Hanya diam membisu

Jam berdetak tanpa henti

Waktu terus berputar

Masih diam di tempat

Detik berpindah menit, menit berpindah jam

Masih sama dengan awal

Hanya diam

Menunggu waktu berputar


4 komentar:

Puisi Sang Penguntai Masa Depan

  Sang Penguntai Masa Depan  _Karya: Imam Basori Alwi_  Setahun sekali memperingati hari jasamu  Hanya sehari mengenang pengabdianmu Sungguh...