Fabel
Rusa Manja yang Pemberani
sumber gambar: https://images.app.goo.gl/fFy4uo8obih4XysF6
Pada
suatu hari di tengah hutan terdapat keluarga rusa yang tengah berbahagia karena dari
mereka berhasil melahirkan dua ekor rusa,
yaitu bernama Rusa Jantan dan Rusa Betina. Kehidupan Rusa Jantan kecil penuh
dengan kemanjaan yang didapatkan dari ibunya. Setiap apapun yang diminta Rusa Jantan kecil pasti
terpenuhi sehingga
membuat jengkel kawanan yang lainnya. Bapak dari Rusa Jantan
juga tidak senang apabila anak terlalu dimanja oleh ibunya.
“Jangan
terlalu dimanja Bu, biarkan
anak kita berkembang seperti kawan-kawannya yang lain dan bermain bersamanya,” ujar Bapak Rusa Jantan.
“Saya
cuma memberikan perhatian
dan kasih sayang Pak dan apapun yang diperlukan anak
kita akan saya penuhi,” kata Ibu Rusa Jantan.
Meskipun
sudah diberikan nasihat dari Bapak Rusa
Jantan, tetapi Ibu Rusa Jantan belum rela melepaskan anak yang disayanginya
untuk hidup bebas di alam dan mencari makan sendiri. Ibu Rusa Jantan takut apabila di
alam sana terdapat Harimau
yang sangat lapar yang ingin memangsa
putranya. Sebab,
Rusa Jantan kecil merupakan
satu-satunya
putra yang sangat disayangi oleh ibunya. Namun,
Ibu Rusa
Jantan tidak bisa
memaksa untuk tetap terus bersama dengan ibu dan bapaknya, ia perlu mencari
kawanan lain untuk dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki keturunan.
Kini, Rusa Jantan
yang dulunya kecil dimanja oleh ibuknya berubah menjadi Rusa Jantan dewasa yang
pemberani dan tangguh. Ia ingin menyampaikan permintaan kepada ibunya untuk
pergi berkelana dengan ditemani oleh Rusa
Betina yang tak lain
adalah teman sejak kecilnya.
“Ibu,
saya ingin melihat dan menjelajahi seluruh alam hutan bebas ini, untuk itu saya
ingin meminta izinmu, Bu,” ujar Rusa Jantan.
“Dengan
siapa kamu akan berkelana di hutan yang liar ini? Banyak pemangsa di luar sana, Nak,”
kata Ibu Rusa Jantan.
“Saya
pergi bersama Rusa Betina, Bu” jawab Rusa Jantan.
“Saya
pesan berhati-hatilah
di luar sana, ada Harimau
yang berkeliaran mencari mangsa dan ini saya berikan jimat agar dapat melindungi kamu
dari berbagai bahaya yang menghadang,”
kata Ibu Rusa Jantan.
Setelah
Rusa Jantan mendapatkan
izin dari ibunya untuk berkelana dan diberikannya jimat oleh ibunya dengan
harapan jimat tersebut dapat melindungi Rusa Jantan dari bahaya yang mengancam.
Rusa Jantan dan Rusa Betina pun berkemas dan meninggalkan keluarganya untuk
berkelana mencari kehidupan yang baru. Mereka berjalan bersama memasuki hutan
belantara yang di dalamnya terdapat berbagai macam hewan baik maupun hewan buas yang ingin
memangsa dan menerkam mereka nantinya.
Rusa Jantan dan Rusa Betina
berhenti
sejenak untuk menghilangkan
rasa haus karena
telah berjalan cukup jauh
menelusuri hutan.
“Kita
berhenti istirahat dulu ya, saya
haus ingin minum,”
kata Rusa Betina.
“Ya
sudah, kita beristirahat terlebih dahulu,
di sana ada sungai, kita bisa minum air
dari sungai itu,”
jawab Rusa Jantan
“Sungguh
segar air ini,”
kata Rusa Betina.
“Iya benar, air ini sangat
segar sungguh berbeda dengan air di
rumah
kita,” kata Rusa Jantan.
Setelah
beristirahat dan minum, mereka melanjutkan kembali perjalanannya melintasi
berbagai macam medan,
menyusuri sungai,
dan melintasi lembah. Di tengah perjalanan,
langkah mereka terhenti karena mendengar suara
teriakan minta tolong yang tidak jauh dari tempat
mereka.
“Berhenti,” kata Rusa Jantan.
“Ada
apa?” jawab Rusa Betina dengan terkejut.
“Coba
kamu dengarkan, sepertinya ada suara meminta
tolong, tetapi tidak tau dari
arah mana,”
kata Rusa Jantan.
“Oh, iyaa. Ada suara minta tolong,
saya mendengarnya dari arah sana di
belakang pohon-pohon itu,”
kata Rusa Betina.
Setelah
mendengar dan mengetahui suara minta tolong tersebut, Rusa Jantan dan Betina
pun bergegas menuju ke arah suara tersebut.
“Tolong, tolong, tolong,” teriakan Gajah.
Mereka
hampir dekat dengan suara itu dan ternyata mereka melihat ada seekor Gajah yang
terjerembab di sebuah lubang yang cukup dalam. Gajah tersebut dengan badannya
yang besar kesulitan untuk naik. Melihat Gajah yang sangat malang tersebut, Rusa Jantan dan Rusa
Betina mencoba menolongnya.
“Gajah, kenapa kamu bisa berada
di bawah sana?” ujar Rusa Jantan.
“Saya
tidak tahu, tadi saya berjalan dan melintasi
jalan ini ternyata jalan ini sudah diberi jebakan oleh manusia sehingga saya
terperosok ke lubang ini,”
kata Gajah menjelaskan.
“Tunggu
sebentar, kami akan mencoba
membantumu,”
kata Rusa Betina.
“Baik,” kata Gajah.
Rusa
Jantan dan Rusa Betina berpikir bagaimana
cara mengeluarkan Gajah dari lubang tersebut. Rusa Betina
melihat sebuah kayu pohon yang tergeletak di dekat mereka. Rusa Betina memiliki
ide untuk menaikkan Gajah dari lubang tersebut.
“Itu
ada kayu pohon, coba kita bawa ke
sini,” ujar Rusa Betina.
“Untuk apa kayu pohon itu?”
tanya Rusa Jantan.
“Kayu
pohon ini,
nanti kita masukkan ke dalam
lubang tersebut agar Gajah
bisa naik lewat kayu pohon ini,”
kata Rusa Betina.
“Oh, baik,” jawab Rusa Jantan.
Setelah
mereka mendapatkan kayu pohon tersebut,
mereka sekuat tenaga memindahkan kayu pohon itu
untuk ditaruhnya ke dalam dengan posisi miring bersandar dengan tanah.
“Untuk apa kayu pohon ini?”
kata Gajah.
“Nanti
kamu bisa naik melalui
kayu pohon ini,”
kata Rusa Betina.
“Tolong
mundur sebentar, pohon ini kami akan masukan,”
kata Rusa Jantan.
“Baik,” kata Gajah.
Rusa
Jantan dan Rusa Betina pun memasukkan kayu pohon ke lubang tersebut. Akhirnya, Gajah dapat terselamatkan. Gajah tersebut
sangat berterima kasih
kepada Rusa Jantan dan Rusa Betina yang telah
menolong dari jebakan lubang yang dibuat oleh manusia.
“Kenapa
manusia ingin menangkapmu?” tanya Rusa Jantan.
“Iya
benar, kenapa manusia ingin
menangkapmu?” sahut Rusa Betina penasaran.
“Saya memiliki gading,
manusia ingin menangkapku untuk mendapatkan gadingku dan manusia akan menjualnya
dengan mahal,”
jawab Gajah.
“Oh, itu sebabnya kamu
diburu oleh manusia,”
kata Rusa Jantan.
“Terima
kasih, Rusa Jantan dan Rusa
Betina, kalian telah menolongku, saya tidak tahu apa jadinya nanti kalau kalian tidak
datang menolongku, semoga pertolongan kalian akan dibalas nantinya,” kata Gajah.
“Sama-sama, Gajah,” jawab Rusa Jantan dan
Rusa Betina.
Rusa
Jantan dan Rusa Betina melanjutkan kembali perjalanannya. Hari sudah mulai
malam dan mereka memutuskan untuk bermalam karena terlalu berbahaya apabila
perjalanan dilanjutkan. Mereka menginap sementara sambil menunggu matahari terbit. Rusa Jantan
dan Rusa Betina bahu-membahu
membuat penginapan sementara agar
terlindung dari bahaya binatang buas.
Sinar fajar sudah mulai nampak,
mereka melanjutkan perjalanan melintasi
hutan yang lebat. Semak-semak belukar yang menghadangnya
tidak menjadi hambatan untuk tetap terus berjalan. Di sisi lain, mereka tidak tahu
bahwa seekor Harimau Tua
yang sangat lapar dan sudah
menunggu kedatangan mereka.
Harimau tua tersebut bersembunyi di semak-semak belukar yang tidak terlihat
oleh Rusa Jantan dan Rusa Betina.
Harimau Tua bersiap untuk menerkam mereka
apabila waktu yang dirasa
sudah
tepat. Rusa Jantan dan Rusa Betina belum mengetahui keberadaan Harimau Tua yang sedang mengikutinya. Sampai perjalanan
lumayan jauh, langkah mereka terhenti dan indera pendengaran Rusa Jantan
mengatakan ada yang tidak beres. Mereka pun baru
menyadari bahwa ada
yang sedang mengikutinya. Dengan berhati-hati Rusa Jantan dan Rusa Betina menyusun rencana agar
terlepas dari incaran Harimau Tua.
“Hitungan yang ketiga
kita lari, ya,”
kata Rusa Jantan berbisik.
“Siap,” jawab Rusa Betina.
“Satu, dua, tiga, lari…,” kata Rusa Jantan.
Mereka berlari sangat kencang dan Harimau Tua mengejarnya.
Melintasi sungai dan melompati bebatuan,
mereka tetap terus berlari dari kejaran Harimau tua. Harimau tua tersebut kalah
berlari cepat dengan dua ekor rusa karena Rusa Jantan dan Rusa Betina adalah
rusa yang masih muda dan tentunya mereka sering
berlatih dan memiliki banyak stamina berlari cepat
dibanding dengan
Harimau Tua yang tenaganya tidak sekuat ketika masih muda dulu.
Harimau Tua berhenti dan
terengah-engah mengejar dua ekor rusa sehingga Harimau Tua kehilangan mangsanya.
Kini, Harimau termenung dan meratapi
kehilangan kecepatan lari berburunya karena usia yang menjadi penyebabnya. Rusa
Jantan dan Rusa Betina sudah berada jauh di depan Harimau Tua. Rusa Jantan dan
Rusa Betina melihat sebuah gua dan mereka berlindung sementara dari kejaran Harimau
Tua. Ternyata, di dalam gua tersebut
terdapat seekor Kancil
yang sedang memakan buah-buahan. Disambut baiklah oleh kancil dan diberikannya
buah-buahan kepada Rusa Jantan dan Rusa Betina. Kancil tersebut menanyakan
kepada mereka bagaimana ceritanya dua ekor rusa tersebut sampai ke sini.
“Dari mana asal kalian?” tanya
Kancil.
“Kami dari padang rumput,” jawab Rusa Jantan.
“Apa yang membuat kalian sampai ke
sini?” tanya Kancil.
“Kami ingin mencari kehidupan baru
dengan berkelana, tetapi sesampainya di semak-semak belukar tadi, kami dikejar
oleh Harimau Tua
yang ingin memangsa kami, kami terbawa sampai ke sini karena berlari terus-menerus untuk meloloskan diri
dari kejaran Harimau Tua,” kata Rusa Betina.
“Oh, Harimau Tua,
saya
sering melihatnya dan ia menunggu mangsa yang datang di semak-semak belukar,
tetapi tenang saja Harimau Tua
itu tidak akan bisa memangsa kalian,”
kata Kancil.
“Caranya
bagaimana?” tanya Rusa Jantan.
“Tenang saja, saya punya ide,” kata Kancil.
Rusa Jantan dan Rusa Betina pun
melanjutkan perjalanan sebelum Harimau tua datang menemuinya di gua. Harimau Tua tidak bisa memangsa
Kancil karena Kancil berlari dengan gesit dan lincah. Harimau Tua menanyakan kepada
Kancil, apakah melihat dua ekor rusa yang melintas di sini? Kancil dengan cerdik
meyakinkan kepada Harimau Tua
bahwa dua ekor rusa tersebut telah pergi dan menunjukan arah yang
salah.
“Kancil, kamu lihat dua ekor
rusa yang melintas disini?” tanya Harimau Tua.
“Dua ekor rusa tadi berjalan ke arah
sungai,” kata Kancil berbohong.
Harimau Tua percaya dengan
omongan si Kancil, Harimau Tua
pun menuju ke arah sungai untuk memangsa dua ekor rusa. Namun, sungai yang diberitahukan
oleh Kancil tersebut ialah
sungai yang di dalamnya terdapat banyak Buaya lapar yang menunggu kedatangan
mangsa.
Rusa
Jantan dan Rusa Betina melanjutkan perjalanan
dan melintasi pegunungan. Di balik pegunungan ini jauh mata mereka memandang,
ternyata terdapat hamparan padang rumput yang tampak segar yang berbeda dengan tempat
tinggal mereka sebelumnya. Di sana, banyak kawanan rusa
yang hidup di padang rumput baru tersebut. Akhirnya, Rusa Jantan dan Rusa
Betina hidup bersama,
berkembang,
dan memiliki keturunan serta memimpin
kawanan rusa-rusa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar