Resensi Novel Burung-Burung Manyar Karya Y.B. Mangunwijaya oleh Imam Basori A.

 

Resensi






Identitas Novel

Judul                      : Burung-Burung Manyar

Pengarang              : Y.B. Mangunwijaya

Penerbit                  : Djambatan

Tahun terbit           : 1981

Tempat terbit         : Jakarta

Jumlah halaman     : 279 halaman

 

Menurut saya, novel Burung-Burung Manyar bagus, menarik, dan menginspirasi. Novel tersebut menarik dan menginspirasi karena mengisahkan revolusi Indonesia. Keunikannya adalah sang tokoh utama Setadewa atau nama lainnya Teto justru berperang dari pihak Belanda melawan Indonesia, tempat di mana Larasati berjuang. Selain itu, terselip kisah cinta yang kuat antara tokoh utama Teto dan Atik (Den Rara Larasati). Novel Burung-Burung Manyar memiliki sudut pandang dengan menggunakan pola pengembangan orang ketiga, yaitu si pengarang menggunakan nama tokoh sebagai tokoh utama dalam novel tersebut. Novel tersebut membuat pembaca lebih aktif berpikir dan membuat pembaca mengembangkan imajinasinya karena dalam aspek ceritanya tidak menjelaskan secara jelas masalah-masalah kejadian atau peristiwa. Novel tersebut terdapat suatu pelajaran sejarah yang ada di dalamnya.

Ditambah, novel Burung-Burung Manyar juga menarik karena terdapat bahasa asing yang menjadi bagian cerita di novel tersebut seperti bahasa Jepang, bahasa Belanda, dan maupun ada bahasa Jawa meskipun didominasi dengan bahasa Indonesia. Namun, hal tersebut tidak menjadi persoalan yang serius bagi pembaca karena sudah dilengkapi dengan catatan kaki apabila seandainya pembaca tidak paham dengan beberapa kata yang selain berasal dari bahasa Indonesia. Hal itu juga memiliki keuntungan tersendiri bagi pembaca karena selain dapat menikmati dari cerita novel tersebut, di sisi lain juga mendapatkan pengetahuan baru berupa kosa kata dari bahasa asing.

Jalan cerita novel Burung-Burung Manyar melompat-lompat yang tidak menjelaskan perkembangan Teto saat kecil menjadi besar. Walaupun demikian, kita mendapat suatu pelajaran yang berharga dari cerita tersebut, yakni semua manusia yang pernah merasa gagal dalam meraih suatu impian agar tidak larut dalam kesedihan dan harus berani bangkit untuk mencoba hal yang baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Sang Penguntai Masa Depan

  Sang Penguntai Masa Depan  _Karya: Imam Basori Alwi_  Setahun sekali memperingati hari jasamu  Hanya sehari mengenang pengabdianmu Sungguh...