Prosa dari Drama
Prosa dari Drama “Sang Pahlawan” Karya Ajie Sudharmaji Mukhsin
Oleh: Imam Basori Alwi
Suatu ketika terjadi perbincangan di antara pemuda-pemudi, ini mengenai kesalahan yang dilakukan oleh mereka. Nuniek dan Hastien adalah dua gadis yang malang. Kedua orang itu mengalami hal yang tidak mengenakan karena kesalahan merekalah yang membuatnya menjadi begitu. Nuniek dan Hastien adalah dua gadis yang hamil sebelum perkawinan. Kejadian itu diketahui setelah dua bulan mereka rekreasi dari Dieng. Namun, Nuniek lebih beruntung daripada Hastien, sebab Burhan bersedia bertanggung jawab, bahkan sudah dikawinnya secara resmi. Di samping itu, keadaan Hastien ini masih simpang siur dikawin atau tidak oleh Tonny. Tonny adalah orang yang menghamili Hastien.
Saat itu terdapat Nuniek yang membicarakan masalah siapa yang akan menjadi bapak dari anak Hastien kelak. Naniek khawatir kalau Tonny tidak segera mengawini Hastien. Tonny sudah datang dari Jakarta, tetapi emang dasar Tonny yang tidak serius bertanggung jawab dengan hal yang membuat Hastien hamil. Lagi, orang tua Tonny yang merasa bahwa anaknya tidak menjadi penyebab masalah Hastien hamil, bahkan orang tuanya menuduh bahwa Hastien lah yang kali pertama mempengaruhi Tonny untuk melakukan hal itu. Di sisi lain, Hastien merasa benar, bahwasanya ia dikasih sesuatu oleh Tonny, hal itulah yang menyebabkannya menjadi begini.
Nuniek merasa janggal dengan pernyataan yang diberikan oleh Hastien. Bahwa ada sebab bagi seorang perempuan yang memberikan harga dirinya kepada seorang laki-laki. Ya benar, Hastien tidak mengejar kekayaan dari Tonny, tetapi Hastien terpikat oleh ketampanannya sehingga beranilah ia melakukan sesuatu perbuatan tercela yang menyimpang norma agama. Di balik itu, Nuniek sangat memperhatikan kondisi saat ini yang tengah dialami oleh Hastien. Nuniek dan Burhan akan membantu untuk mengusahakan pertemuan Tonny dengan Hastien, sedangkan yang hanya dipikiran Hastien adalah mereka hanya ingin menjatuhkan nama dirinya. Apa yang dipikirkan Hastien tidak benar, Nuniek mematahkan pikiran itu, Nuniek memberikan pengertian kepada Hastien, Nuniek dan Burhan merasa menyesal dan bersalah karena telah melakukan perbuatan itu, tetapi penyesalan itu harus ada jalan keluarnya hingga kini mereka bisa hidup sebagai suami-istri. Penjelasan yang diberikan oleh Nuniek belum membuat Hastien sabar untuk mencari jalan keluarnya.
Ketika itu, Burhan berpikir mencari jalan keluarnya. Akhirnya, ia menemukan dan mengharap perjuangan dari pahlawan yang bisa mengeluarkan masalah mereka, yaitu seeorang yang bernama Edy. Edy adalah teman saat masih sekolah dengan mereka yang sangat terkenal dengan kenakalannya, sampai ia dikeluarkan oleh kepala sekolah karena teman-teman yang lain disuruh untuk membayar kepadanya lima puluh ribu rupiah. Namun, sekarang Edy sadar tak mau melakukannya lagi atau berkelahi dan kalau tidak terpaksa sekali. Edy akan menolong Hastien karena ia berhutang budi padanya. Ia merasa berdosa kala itu, meminta uang kepadanya dengan paksa sampai beberapa bulan. Sebenarnya Edy menyesal tindakan Tony melakukan itu kepada Hastien. Edy menolong Hastien dengan cara menyeret Tonny ke hadapan Hastien dan Tonny harus bersumpah di hadapan Hastien bahwa ia bersedia mengawini Hastien dengan segera. Mendengar hal itu Hastien sangat terharu dan berterima kasih kepada Edy.
Edy memberitahu kepada teman-temannya bahwa Tonny berada di rumahnya, langsung Edy berbalik badan meninggalkan obrolan dan menjemput Tonny. Pertamanya Nuniek tidak percaya apa yang akan dilakukan oleh Edy. Ketidakpercayaan itu dibantahkan sekarang oleh Burhan. Burhan menceritakan hal yang sebenarnya kepada Nuniek dan Hastien, dulu ketika mereka bersama-sama satu kelas banyak yang curiga kepada Edy. Padahal ya memang betul-betul Edy itu terdesak. Sekarang Edy menjadi kaya karena dia dulu bekerja sebagai penjaga di sebuah toko. Ketika toko itu kena rampok, Edy lah yang menyelamatkannya sehingga akhirnya pemilik toko mengambil Edy sebagai menantunya dan sekarang ia sudah punya anak. Mengetahui hal tersebut, Hastien merasa bersalah dan meminta maaf kepada Edy.
Edy dengan marahnya kepada Tonny berpesan agar tidak lari dari kenyataan. Namun, Tonny memiliki alasan karena ia tidak diperkenankan oleh orang tuanya. Edy tetap kukuh untuk membantu Hastien agar Tonny segera bertanggung jawab. Soal belum memiliki pekerjaan itu adalah masalah nanti. Akhirnya, Tonny bersedia akan mengawini Hastien secepatnya dan mengajaknya ke Catatan Sipil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar