Rasa Belantara wj. 7

 

Awal Kita Bertemu

Karya: Imam Basori Alwi

 

Awal kita mengenal

Mengenal dalam keadaan tidak baik

Melalui gawai kita tau

Dengan cuek jadi pengantar

Marah tak ingin kenal akibatnya

Hari demi hari dipertemukan

Tak ada rencana tersengaja

Hanya mengalir saling memandang

Pada akhirnya dalam tempat sama

Kita saling mengenal satu sama lain





Arti Kejujuran

Karya: Imam Basori Alwi

 

Kejujuran bak jantung hubungan

Jalinan kasih yang terajut

Dari kejujuran timbul kepercayaan

Saling percaya hal utama

Kepercayaan bagian penting dari kehidupan

Pertahankan, hargai, dan rawat

Buat apa jalinan tanpa ada kejujuran

Hanya ada saling curiga yang timbul

Resah, khawatir, dan takut

Rawat dan pupuk kejujuran dari paling kecil





Egomu

Karya: Imam Basori Alwi

 

Saling mengecilkan ego masing-masing

Mengubah sikap kanak-kanak

Menjadi berpikir dewasa

Menatap masa depan

Diskusi jalan keluarnya

Menerima menjadi pereda

Bukan cuma satu yang penting

Tapi bersama kita jadi penting





Tanpa Nama

Karya: Imam Basori Alwi

 

Mentari tenggelam di ufuk barat

Tangan kita berpegangan

Bahasa terindah adalah keheningan

Huruf terindah adalah kerinduan

Kita tak mampu mendefinisikan perasaan

Kita tahu, yang indah mesti tanpa nama





Hijau Rahasia

Karya: Imam Basori Alwi

 

Hijau tinggi menjulang

Rindang dan menenangkan

Berjajar di jalan kenangan

Menghiasi bumi dengan hijau mengagumkan

 

Dulu kau dinomor satukan

Kau begitu dibutuhkan

Sekarang kau dibunuh terasingkan

Mereka tak ingat, bahwa kau pernah diperjuangkan





Cerita Lama

Karya: Imam Basori Alwi

 

Kau dan aku, dulu adalah kita

Saling membebaskan dalam bertingkah

Sekalipun akhirnya terpisah

Tetap ku kenang menjadi cerita

 

Hingga tak ada sesal antara kita

Sampai kita bisa dewasa

Tak saling membenci dan mencela

Cukup tahu diri saja

Kita telah menjadi cerita lama





Cinta dalam Doa

Karya: Imam Basori Alwi

 

Bukankah tak perlu merangkai kata dalam cinta?

Bukankah tak perlu pengakuan dalam rasa?

 

Tentang hati

Cinta tak serendah itu

Bukan bahagia dengan pujian

Atau pun bahagia dengan pengakuan

 

Tentang cinta bukan sekadar itu

Karena dalamnya rasa, tak sebanding dengan cinta sedalam doa





Kepada- Mu

Karya: Imam Basori Alwi

 

Tuhan

Tetesan air mata membanjiri pipi

Terhanyut dalam lantunan doa

Mengenang akan dosa dan dusta

Mengenang gelap hati dan ucapan yang menyakiti

 

Kepada-Mu Tuhan

Langkah tertatih mengetuk pintu

Sadarkan aku tentang dunia penuh tipu

Giring aku kembali Maha Penyayang

Menuju jalan pulang





Putrimu yang Merindu

Karya: Imam Basori Alwi

 

Ayah

Tahukah engkau tentang rasa kesepian?

Begitulah yang ku rasa

Rintikan hujan menghapus pelan jejakmu

Embusan angin seakan membawa jiwamu

 

Kau pernah bilang

Yang pergi akan kembali

Lantas, mengapa kau tak kunjung kembali?

 

Ayah

Rinduku adalah rindu nyata

Rindu akan canda tawa bersamamu,

adalah rindu yang teramat rindu

 

Ayah

Untukmu yang jauh tak terhitung jarak

Kau perlu tahu,

cintaku adalah kumpulan doa untukmu

Tanpa temu,

ku sampaikan peluk cinta dari putrimu yang merindu





Tentangmu dan Senja

Karya: Imam Basori Alwi

 

 

Senja kali ini masih tentangmu

Tentang rindu yang ingin temu

Hingga rona jingga berlalu

Rinduku masih untukmu

 

Untuk senja

Bisakah kau sampaikan padanya?

Tentang segala rindu yang memuncak

Tentang lahirnya puisi-puisi yang tercipta karena menantinya?

Sampaikan padanya, obat rindu hanya temu





Puisi Kita

Karya: Imam Basori Alwi

 

Kata-kata teruntai dengan cantik

Kisah kita bersama

Di kala suka dan duka,

tetap saling menjaga hati

Di kala rindu menggerogoti hati,

bertemu sebagai obatnya

Di kala masalah muncul,

diskusi sebagai jalan keluarnya

Di kala gelisah,

beri kabar penenangnya

Di kala ragu,

pembuktian sebagai jawabannya

Sampai kita bisa bersama selamanya


4 komentar:

Puisi Sang Penguntai Masa Depan

  Sang Penguntai Masa Depan  _Karya: Imam Basori Alwi_  Setahun sekali memperingati hari jasamu  Hanya sehari mengenang pengabdianmu Sungguh...