Manusia Biasa
Karya:
Imam Basori Alwi
Aku hanya sosok jauh dari sempurna
Banyak kekurangan di diriku ini
Tidak ada yang dapat ditinggikan
Banyak salah dan khilaf menyertaiku
Manusia yang jauh dari kata baik
Tak sepatutnya kau memilihku
Hanyalah bumi dan langit
Yang berbeda tempat dan derajat
Meskipun ada perbedaan dan larangan
Aku yakin pada saatnya nanti
Akan indah pada waktunya
Musafir Cinta
Karya:
Imam Basori Alwi
Aku ingin menjadi musafir
Musafir cinta yang teguh pada tujuan
satu
Bukan berpindah-pindah menempati
ruang hati
Menempati ruang hati satu yang telah
terbuka
Perjalanan panjang dilalui
Tak dihiraukan lelah menginggap
Cobaan yang menghalang
Tak sedikit pun getar terhadapnya
Pada saatnya nanti
Akan aku buktikan sebuah arti
pengorbanan
Pengorbanan sejati dari manusia
biasa
Yang tak pernah padam walau hujan
turun
Alunan Gitar Di Malam
Karya:
Imam Basori Alwi
Malam yang sunyi membelenggu
Gelap gulita menjajah
Angin dingin menusuk ke ulu jiwa
Rintihan hujan jatuh ke bumi
Jari-jari melentik di senar gitar
Berpindah dari nada-nada
Merdu memacah sunyi malam
Menambah irama suasana sunyi
Secangkir Kopi Hitam
Karya:
Imam Basori Alwi
Pagi tenang kau sudah berada di atas
meja
Bau khas dirimu tak pernah salah
Meski pahit tapi kau tetap jadi
primadona rasa
Mulut tua muda kau berikan dirimu
Menemami kala mata tak kuat lagi
menatap
Secangkir kopi hitam yang harum
Menambah stamina yang lemah
Tak kuat lagi menahan ngantuk
menyerang
Dor
Karya:
Imam Basori Alwi
Dor dor dor
Dor dor dor
Bunyi dor
Dor dor
Dor dor
Pelatuk ditarik, dor
Rindu yang Dalam
Karya:
Imam Basori Alwi
Hati yang sepi membelenggu
Menahan rasa tak kunjung datang
Mengharap kembalinya kepelukan
Yang tenang berpadu kasih
Menahan rasa rindu amat dalam
Bagai dua hati yang terpisah
Jiwa melayang-layang gundah
gulana
Tak bisa meyalahkan jarak yang
memisahkan
Dirimu menjamah seluruh isi kepalaku
Terbayang raut indah wajahmu
Terlukis senyuman manis di bibirmu
Ingin ku dekap peluk tubuhmu
Sepucuk Surat Putih
Karya:
Imam Basori Alwi
Sepucuk kertas putih nan suci
Tergores pena dengan lembut
Melukiskan pesan yang tersurat
`Seluruh isi hati disampaikan
Bersediakah?
Empat tahun atau lebih
Itu bukanlah waktu sebentar
Segala akan berlalu dengan perubahan
Apakah akan tetap?
Yakinlah pada hati
Yang telah mempercayai seutuhnya
Semua tentu akan ada jawabannya
di antara dua pilihan
YA atau TIDAK
Wanita Tua Napas Hidupku
Karya: Imam Basori Alwi
Kau bagaikan sang surya yang selalu
bersinar
Tak henti memancarkan kasih sayangmu
Sepanjang hayat kau berikan
Tiada tara Rama dan Sintha
Beribu sakit perih kau rasakan
Rela nahan perut tidak makan
Asalkan anakmu bisa makan
Melihatnya sudah bahagia
Meski anakmu sering nakal
Kau masih menyayangi
Meski anakmu membencimu
Kau tak pernah balik membencinya
Kau adalah ibu
Malaikat tak bersayap
Yang hadir memberi kasih
Kepada semua buah hati
Di atas Luka Dalam
Karya: Imam Basori Alwi
Banyak yang kau janjikan
Janji-janji yang ku berikan
Kepada manusia-manusia pengharap
Berharap dapat hidup sepantasnya
Omongan-omongan palsu terlontar
Dari mulut yang tak berpagar
lidah yang mengiris hati
sakit tapi tak berdarah
hanya luka dalam yang ada
berharap kepada manusia setengah
dewa
ubah semua ini jadi mimpi buruk
Jangan berikan kepada kehidupan yang
nyata
Hujan Malam
Karya: Imam Basori Alwi
Dingin menusuk kulit tubuh tipis
Angin meniup dedaunan berbisik
Bersahutan bernyanyi katak sawah
Tetesan air pada atap bersuara
Mulai rintik-rintik pelan
Hujan turun dengan damai
Membawa ke tempat tidur yang nyaman
Merasakan ketenangan yang sejatinya
👍
BalasHapus100/100
BalasHapus👍
BalasHapus