Pusaka Keris
Karya:
Imam Basori Alwi
Besi yang dirampas bentuknya
Ditempa baja dengan baja
Dimandikan dengan api panas
Ditempa berkali-kali
Hingga pipih dibuatnya
Dilekuk-lekuk badannya
Meruncing atasnya
Jadilah sebuah keris
Dibalut dengan wadah berukir
Diumpatkan di pinggang
Diselamati dengan sesaji dan kemenyan
Telah dikeramatkan dan dihormati
Jujur Apa pun Itu
Karya:
Imam Basori Alwi
Banyak orang-orang berlidah dua
Segalanya atas hasrat duniawinya
Meskipun tahu itu salah
Tapi tak dipedulikannya
Membuat kepalsuan yang nyata
Semua perkataannya kabur
Tuturannya tak bisa dipegang
Licin bagai belut
Lidah manis beraksi
Dengan janji-janji yang dusta
Mengelabui lawan tuturnya
Mempercayai tipu dayanya
Tapi, kebenaran tentu saja akan
muncul
Mereka tak kunjung sadar
Ulahnya sendiri lah yang membuat
hidupnya hancur
Hancur berantakan tak ada yang
percaya
Hingga sepanjang hayatnya tak
berarti
Jadilah orang jujur apapun itu
Tak perlu ada yang disembunyikan
Hingga hidupmu menjadi berarti
Tuhan akan memberkatimu
Enaknya Gethuk Lindri
Karya:
Imam Basori Alwi
Namamu sudah tak asing lagi
Kau sudah terkenal di mana-mana
Tak hanya di desa-desa
Di kota-kota besar sudah ada kamu
Kamu berasal dari singkong
Yang tumbuh di dalam tanah
Dengan diolah kamu tercipta
Terkadang kamu memiliki warna
Cita rasa khas singkong melekat
pada dirimu
Menjadikanmu makanan asli di
negeri ini
Banyak orang ingin menginginkanmu
Merasakan gurih dan lezat dirimu
Kuda Lumping Kesurupan
Karya:
Imam Basori Alwi
Tabuh gendang
bertalu-talu
Alunan musik
tradisional mengiringi
Menambah
irama suasana gejolak
Melaraskan
tarian kuda lumping yang kesurupan
Gerakan
lincah menyamainya
Cemeti
dicambuk menambah semangat
Gemerincing gelang-gelang
di kakinya
Menjadikan
harmonis dengan irama
Penonton dibuat takjub dengannya
Melakukan
atraksi di luar pikiran
Takut dan
tegang menyelimuti suasana
Tapi, ada
kesenangan tersendiri didapat
Aja Rumangsa Bisa, Nanging Bisa Rumangsa
Karya:
Imam Basori Alwi
Jadilah orang aja rumangsa bisa,
nanging bisa rumangsa
Jadilah orang jangan merasa bisa,
tetapi bisalah merasa
Kesombongan dapat membawamu dalam
celaka
Rendah hati dapat menaikkan
derajatmu
Dalam diri kesombongan menampakkan
aslinya
Tapi, rendah hati jadikanlah sebagai
jati dirimu
Kesombongan menghancurkanmu
Meluluhlantahkanmu berkeping-keping
Rendah hatilah kepada siapa saja
Tua muda, lelaki wanita hormatilah
Bukan dalam arti kalah
Tapi, merendah untuk yang tinggi
Ngaben
Karya:
Imam Basori Alwi
Jasad tergeletak mati kaku tak
berdaya
Tinggal di atas menara bambu
Kurus kering keronta daging membalut
tulangnya
Mata terbelalak tanpa terpejam
Hanya ada nyala api yang menemaninya
Serta senja yang karam ditelan laut
Kuta
Mantra-mantra terucap mengiringi
kepergian
Sosok yang kini pernah ada
Tangis sendu mewarnai upacara
Menjulur tinggi lidah api
Sekeliling terang pancaran cahaya
api
Membakar yang ada di dalamnya
Tubuh tidak lagi menjadi tubuh
Tulang tidak lagi menjadi tulang
Yang ada abu dan debu
Tercampur arang bambu
Kini telah pergi
Tubuh yang dipinjam
Akan dikembalikan kepada pemiliknya
Menanti untuk dilahirkan suci
kembali
Kesungguhan Hati
Karya:
Imam Basori Alwi
Walau hanya segenggam kepalan
Berada dalam jauh di kegelapan
Ada sebercak cahaya menyinarinya
Atas-Mu lah menuju jalan lurus
Tetap berusaha dan meminta kepada-Mu
Hasrat harapan yang ku sampaikan
Melalui untaian kata yang terus
ku panjatkan
Sesungguhnya Engkau lah yang Maha
Mengetahui
Setiap langkah yang maju
Setiap tubuh ini bergerak
Setiap napas berhembus
Setiap jantung berdetak
Berencana yang hanya bisa dilakukan
Mengangan-angan yang dipikirkan
Tetapi, keputusan ada di pada-Mu
Hanya takdir yang menjawabnya
Mata Buta
Karya:
Imam Basori Alwi
Hilang dunia dipandangannya
Gelap gulita menghiasi dunianya
Tanpa ada sebercak cahaya
Penuh warna hitam
Arah tujuan hidup yang kelam
Tak ada yang dapat dilakukan
Selain semangat dan juang tuk hidup
Menggapai asa yang didambakannya
Caci maki menjadi hal biasa
Perlakuan kasar jadi kesehariannya
Tak diharapkan kehadirannya
Kehadiran yang membawa beban semata
Tak Terpisahkan
Karya:
Imam Basori Alwi
Selalu mencoba untuk mengejar mimpi
Dari tidurku yang panjang
Mimpi-mimpi yang membawa akan suatu
keyakinan
Yakin pada takdir Tuhan
Setiap usaha dan doa
Pasti Tuhan akan menjawab
Hamba yang telah meminta
Dengan pemberian yang terbaik
Cerita Kembali
Karya:
Imam Basori Alwi
Kemarau panjang telah pergi
Kini hujan mulai datang kembali
Telah waktunya untuk hadir
Cerita dulu yang pernah kita
lukiskan
Menanti kisah-kisah selanjutnya
Kisah yang tak terlupa hingga tua
nanti
Anak cucu kita akan tahu cerita ini
Suka dan duka di dalamnya
👍🏻
BalasHapus👍
BalasHapusgood job
BalasHapus👍
BalasHapus