Ulasan Kumpulan Cerpen “Nasihat untuk Anakku” Karya Motinggo Busye

 

Ulasan




Ulasan Kumpulan Cerpen “Nasihat untuk Anakku” Karya Motinggo Busye

(Hormatilah Nasihat)

 Oleh: Imam Basori A.


   Buku kumpulan cerpen yang berjudul “Nasihat untuk Anakku” yang ditulis oleh Motinggo Busye. Cerpen tersebut menceritakan nasihat seorang Ayah kepada anaknya mengenai perjalanan seorang pengarang yang keras kehidupannya. Seperti temannya yang berjuang dalam menahan kelaparan hingga teman seorang pengarang sampai melakukan bunuh diri karena tidak bisa menahan beban mental. Untuk itu, kumpulan cerpen tersebut dapat dimaknai sebagai 'Hormatilah Nasihat'.

Cerpen tersebut bermula ketika sang ayah menuliskan pesan dalam buku hariannya. Ia menulis tentang keadaan dunia yang banyak mengalami perubahan, seperti tambang emas yang sudah digali oleh orang Lampung. Sang ayah harus menahan beban mental dan jiwa jika tetap bertahan sebagai pengarang. Ia hanya bisa menahan lapar dikarenakan keuangan yang tidak mencukupi. Pada saat hari ulang tahunnya yang kedua puluh lima, ia mendapatkan uang honorarium atas hasil karangannya. Uang yang sejumlah dua ratus rupiah itu akan ia gunakan untuk mentraktir temannya sesama pengarang di sebuah warung kopi untuk merayakan hari ulang tahunnya. Pada malamnya, ia mendapat kabar bahwa temannya yang ia traktir bunuh diri. Sang ayah juga menuliskan tentang permintaan agar anaknya tidak menjadi pengarang karena hidup akan menjadi susah apabila menjadi pengarang.

Cerpen tersebut cukup baik dalam menyajikan cerita. Perpaduan antara nasihat dan cerita terjadi dengan natural. Kelebihan cerpen ini juga terdapat pada penggambaran tekanan mental yang cukup jelas yang dialami pengarang sehingga kita bisa merasakan atmosfer tersebut. Namun, cerpen tersebut menyajikan bahasa yang susah dimengerti jika tidak dibaca dengan teliti. Bahkan, tema dan maksud cerpen tersebut cukup sulit dimengerti.

Dengan mengesampingkan kekurangan tadi, cerpen tersebut sangat baik bagi remaja. Penulis menggambarkan nasihat orang tua kepada anaknya. Karena itu, cerpen tersebut dapat menjadi pedoman bagi para remaja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Sang Penguntai Masa Depan

  Sang Penguntai Masa Depan  _Karya: Imam Basori Alwi_  Setahun sekali memperingati hari jasamu  Hanya sehari mengenang pengabdianmu Sungguh...