Teks Eksplanasi Berjudul "Kebakaran Hutan" Karya Imam Basori A.

 

Teks Eksplanasi



Kebakaran Hutan

sumber foto: Liputan6.com

Hutan di Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, dengan adanya hutan akan lebih dapat menghasilkan banyak oksigen untuk kebutuhan vital bagi manusia. Hutan juga sebagai habitat atau tempat di mana segala macam keanekaragaman flora dan fauna hidup. Apabila hutan tersebut terbakar, maka flora dan fauna akan terancam punah.

Kebakaran hutan merupakan bencana alam yang sering kali terjadi di Indonesia. Indonesia yang memiliki iklim subtropis memungkinkan terjadinya kebakaran hutan. Ada dua musim di Indonesia, antara lain musim hujan dan musim kemarau. Jika musim kemarau berkepanjangan dan intensitas suhu tinggi maka hutan-hutan di Indonesia kerap mengalami kebakaran.

Hutan di Indonesia sekarang mengalami banyak bentuk perubahan karena segala macam penyebabnya. Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan bermacam-macam. Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan, antara lain adalah faktor alam dan faktor manusia. Kebakaran hutan dari faktor alam, yaitu kemarau panjang, gesekan antara ranting pepohonan, petir, dan lelehan lahar dari gunung berapi. Hutan-hutan di Indonesia yang memiliki iklim subtropis pada musim penghujan memungkinkan kebakaran, karena pepohonan yang ada di hutan tersambar petir. Namun, pada kasus ini jarang terjadi karena apabila pohon tersambar petir sehingga muncul api pada musim penghujan, maka api tersebut dapat terpadamkan oleh hujan. Kebakaran hutan sering juga terjadi pada kemarau yang panjang dan intensitas panas matahari yang sangat tinggi. Hal ini dedaunan yang sudah kering mudah menimbulkan kebakaran dengan intesitas panas yang tinggi. Gesekan antara ranting pohon pada musim kemarau juga dapat memicu terjadinya percikan api dan menjalar sehingga menimbulkan kebakaran hutan. Faktor alam lainnya, yaitu lelehan lahar gunung berapi yang masih aktif. Fenomena ini biasa terjadi di gunung merapi. Lelehan lahar yang menuruni gunung sampai ke hutan dengan keadaan yang masih panas dan mengenai dedaunan atau ranting yang panas dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.

Selain itu, kebakaran hutan juga kerap kali terjadi karena faktor manusia. Manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang diperbuatnya. Ulah manusia di antaranya pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan yang besar-besaran untuk mendapatkan lahan kosong yang siap ditanami tumbuhan tertentu untuk kepentingan industri ataupun pembukaan lahan untuk membangun suatu pabrik atau bangunan sebagainya. Tujuan manusia dengan cara membakar hutan karena mudah dilakukan dan dapat meminimalkan biaya pembukaan lahan kosong. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab lainnya, seperti membuang putung rokok sembarangan, meninggalkan api unggun yang tidak benar-benar padam dan sebagainya.

Sebagaian besar kebakaran hutan disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bisa menjaga dan melestarikan alam. Kebakaran tentunya akan menyebabkan terjadinya kerusakan alam dan pencemaran udara. Apabila hutan terbakar maka segala apa yang ada di dalamnya, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan akan terancam mati. Tidak hanya itu, kebakaran hutan juga menimbulkan polusi udara seperti yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu. Hal ini tentu mengganggu kesehatan ekosistem dan lingkungan. Kebakaran hutan juga menyebabkan pencemaran udara atau polusi udara, asap yang dikeluarkan akan berdampak buruk bagi manusia apabila terhirup, yaitu akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Dapat menyebabkan juga pembatalan jadwal penerbangan pesawat karena asap pekat yang melambung tinggi dapat mengahalangi jarak pandang bagi penerbangan. Kebakaran hutan juga mengakibatkan terjadinya global warming (pemanasan global) sehingga berdampak pada menipisnya lapisan ozon, mencainya es di kutub utara dan kutub selatan, menimbulkan banyak penyakit bagi manusia, dan lain-lain.

.


8 komentar:

Puisi Sang Penguntai Masa Depan

  Sang Penguntai Masa Depan  _Karya: Imam Basori Alwi_  Setahun sekali memperingati hari jasamu  Hanya sehari mengenang pengabdianmu Sungguh...